DLH Gelar Pembelian Sampah Plastik Bekas Air Mineral di Lapangan Tikala

Antusias anak anak sekolah saat menjual sampah plastik bekas air mineral

SUARARAKYAT.CO.ID,MANADO – Pemkot Manado terus melakukan upaya penanganan sampah di Kota Manado. Sebagai upaya mengurangi sampah plastik sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat di Kota Manado, Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado menggiatkan kegiatan pembelian sampah plastik bekas air mineral, di lapangan Sparta Tikala, Selasa (26/02)

Menurut Kadis DLH Drs Sonny Rompas, kegiatan yang dilakukannya ini menindak-lanjuti instruksi Walikota DR GS Vicky Lumentut (GSVL). Bahkan harga yang dipatok dari sampah plastik tersebut, untuk ukuran sebesar Rp5000 per kilogram sedangkan jenis botol Rp2000 per kilogram.

“Harga ini sesuai dengan harga yang ditetapkan pengepul atau pihak pengumpul barang-barang bekas. Selain mengurangi sampah, bernilai ekonomis bagi warga, masyarakat juga terdidik untuk selalu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Kadis Rompas.

Menurut Rompas kegiatan yang dilaksanakan tersebut juga dalam rangka mendukung program Pemkot Manado yakni Beking Bersih Manado (BBM) serta menyukseskan Hari Peduli Sampah Nasional.(team)

Rompas Himbau Warga Manado Jaga Kebersihan Agar Terminimalisir dari Banjir

SUARARAKYAT.CO.ID,MANADO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado meminta masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan sehingga terhindar dari penyakit. Bahkan dengan menjaga kebersihan lingkungan, maka Kota Manado akan terminimalisir dari banjir.

“Masyarakat agar berperan serta dalam upaya membantu pemerintah untuk mengurangi dampak banjir. Masyarakat bisa membantu seperti jangan membuang sampah sembarangan apalagi ke parit yang bisa menyebabkan banjir. Penting lagi adalah menggalakan gotong royong bersama-sama. Tentu hal ini yang akan bisa menekan resiko banjir menjadi lebih kecil,” ujar Kadis DLH Kota Manado, Drs Sonny Rompas.

Selain itu, menghadapi cuaca yang ekstrem akhir-akhir ini, diharapkan juga masyarakat mampu bersama sama menanggulangi hal tersebut dengan melakukan 3M Plus yakni membersihkan sampah, membuang sampah pada tempatnya, dan mengubur sampah. Sedangkan plusnya adalah menjaga lingkungan sekitar rumah agar tetap bersih sehingga terhindar dari penyakit.

“Sama halnya dengan mencegah penyakit demam berdarah ada program 3M Plus, kami juga punya 3M Plus. Tapi caranya berbeda, dengan tujuan yang sama yakni kebersihan lingkungan,” ujar Kadis Rompas.(team)

Ketua DPRD Manado Pimpin Rapat Paripurna Pengganti Antar Waktu

Suara_Rakyat, ManadoDPRD Manado Gelar rapat paripurna dalam rangka Pengambilan Sumpah Janji Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Kota Manado,Senin (11/02) diruang Paripurna DPRD Kota Manado.

Rapat Paripurna tersebut di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Manado Noortje Van Bone didampingi Wakil Ketua DPRD Drs Danny Sondakh dan dihadiri oleh Walikota Manado DR GS Vicky Lumentut,Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastian,Sekertaris Kota Manado Mickler Lakat,Muspida dan Kepala-Kepala SKPD Kota Manado serta anggota DPRD Kota Manado.

Dalam sambutannya, Walikota Vicky Lumentut mengucapkan selamat kepada anggota DPRD Kota Manado yang secara resmi telah menjadi anggota DPRD Kota Manado pengganti antar waktu. “Selamat kepada saudara Hamdan Paneo, Saudara Nurdin Paluga, Saudara Drs. Henky Lasut, Saudara Hani Polii dan Saudara Janen Lasug yang telah resmi menjadi anggota DPRD Kota Manado pengganti antar waktu”, ujar Walikota Manado.

Dirinya berharap anggota DPRD Kota Manado pengganti antar waktu dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang telah diamanatkan dalam undang-undang.
Pada kesempatan itu pula, orang nomor satu di Kota Manado itu mengungkapkan terima kasih serta apresiasi yang tinggi kepada lima anggota yang diganti yakni Revani Parasan,SH, Moh, Wongso, Robert R.L. Tambuwun,SH, Arthur A. Paath dan Stenly W. Tamo, SH. “Terima kasih atas pengabdian dan kontribusi yang telah diberikan saudara-saudara selama menjalankan tugas sebagai anggota DRPD Kota Manado.

Pengabdian dan kontribusi yang telah diberikan tentu memiliki arti yang besar bagi masyarakat maupun bagi lembaga legislatif dan eksekutif di Kota Manado dalam pelaksanaan pembangunan”,tukasnya.(SRTeam)

Rompas : Sampah Rumah Tangga Kebanyakan Botol Plastik

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sonny Rompas saat menjelaskan terkait sistem pengelolaan sampah di kota manado

SUARARAKYAT.CO.ID – MANADO – Budaya menciptakan kebersihan sepertinya belum menjadi kesadaran utama bagi warga masyarakat Manado khususnya di wilayah Taas. Dari temuan Pemkot Manado saat menggelar bersih bersih pasca bencana banjir, tampak anak sungai yang melintas di area tersebut berserakan dipenuhi oleh sampah botol plastik.

Petugas kebersihan bersama ASN yang tengah bertugas kemudian membersihkan sampah-sampah tersebut.

“Kebanyakan dari sampah rumah tangga. Paling banyak botol plastik,”tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado Sonny Rompas.

Menurut Rompas, kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya ini mungkin hanya dilakukan oleh segelintir warga. Namun yang disayangkan, akibat yang ditimbulkan berdampak pada kehidupan orang lain.

“Sampah tersebut sudah diangkat oleh petugas kebersihan, diharapkan adanya kesadaran dari masyrakat untuk peduli dengan lingkungan disekitar,” kata Rompas.

Sampah tersebut kemudian diangkut menggunakan truk dan dibawa langsung ke TPA Sumompo. (Team)

Pemkot Siapkan Motor Pengankut Sampah

Motor Sampah yang disiapkan Pemkot Manado untuk mengangkut sampah di setiap lingkungan yang ada di Kota Manado

SUARARAKYAT.CO.ID – MANADO, Kepala DLH Kota Manado Sonny Rompas mengatakan bahwa personil DLH selalu siaga setiap ada pelaksanaan kegiatan acara yang mengundang banyak orang, karena pastinya akan banya sampah yang akan berserakkan sehingga pihaknya akan melakukan pembersihan di lokasi kegiatan.

Selain itu dikatakannya, DLH terus melakukan sosialisasi kepada instansi manapun yang melaksanakan kegiatan untuk menyediakan tempat sampah setiap pelaksanaan kegiatan dan bisa membersihkan sampah.

Ditambahkan, bersihnya Kota Manado ini akan berpengaruh pada wisatawan yang berkunjung di Kota Manado(team)

Rompas : Kota Manado Dalam Pengelolaan Sampah Masih Memakai Sistem Open Dumping

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sonny Rompas saat menjelaskan terkait sistem pengelolaan sampah di kota manado

SUARARAKYAT.CO.ID,MANADO – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, masih menjadi salah satu alasan Pemkot Manado, untuk tidak ikut dalam penilaian Adipura tahun 2019 ini. Pasalnya, system Sanitary Landfill masih menjadi standar penilaian utama Kementerian Lingkungan Hidup.

“Kota Manado dalam pengelolaan TPA masih menggunakan sistem open dumping. Syarat yang sekarang diberlakukan tidak boleh lagi memakai sistem itu. Harus diubah jadi sistem sanitary landfill. Syarat yang cukup berat untuk bisa meraih penghargaan Piala Adipura,” ujar Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado, Drs Sonny Rompas, Rabu (16/01).

Dikatakan pejabat yang belum lama dilantik sebagai Plt Kadis DLH ini, setahu dia Pemkot Manado sudah menyiapkan perubahan sistem pengelolaan sampah sejak lima tahun lalu. hanya saja rencana tersebut dialihkan karena Kota Manado terkena bencana banjir besar pada awal tahun 2014 silam.

“Sebenarnya rencana itu sudah dilakukan lima tahun lalu tapi pada 2014 kami kena musibah banjir jadi ditunda dulu. Rencananya, tahun ini sudah berjalan,” ungkapnya.

Dikatakannya, TPA Sumompo sudah seharusnya diubah menjadi sistem pemusnahan sesuai intruksi pemerintah pusat yakni pakai sistem sanitary landfill. Namun pemerintah daerah harus menyiapkan anggaran khusus untuk perubahan tersebut.

“Dibandingkan saat Manado terima Adipura, justru beberapa tahun ini Manado lebih bersih. Itu karena kebersihan sudah ditangani di tiap lingkungan,” tukasnya.(team)

Wawali Jelaskan Terkait Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Adipura

Wakil Walikota saat menjelaskan terkait penilaian adipura

SUARARAKYAT.CO.ID,MANADO – Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan, Selasa (14/1) Sore menggelar Konfrensi Pers yang didampingi Sekertaris Daerah Mickler Lakat SH MH, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Dan Ekonomi Johanis Waworuntu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sony Rompas bersama Kepala Bagian Pemerintahan Dan Humas Kota Manado.

Dalam pertemuan tersebut, Mor Bastiaan menjelaskan bahwa penilaian Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan tersebut berdasarkan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo yang sudah tidak lagi memungkinkan.

Dijelaskannya, seperti diketahui sejak 2014 Kota Manado mengalami banjir bandang maka terjadi penumpukan sampah yang tinggi sementara salah satu syarat untuk penilaian Adipura adalah TPA yang menggunakan sistem sanitary landfill yang dalam kondisi saat ini TPA Sumompo sudah tidak memungkinkan lagi untuk diadakan sanitary landfill.

“Kondisi TPA sudah tidak lagi memadai untuk sanitary landfill, jadi kalau penilaian KLHK dilihat dari segi TPA memang itu kondisi yang ada di kota Manado,”ujarnya.

Namun Wawali Mor menegaskan bahwa kondisi lingkungan kota Manado saat ini sudah jauh lebih bersih.

“Kondisi terkini kota Manado jauh lebih baik, tapi biarlah ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih baik menjaga kebersihan kota kita, kami dari jajaran Pemerintah kota Manado lebih giat dan mengajak semua elemen masyarakat maupun Pemerintah menjaga dan membersihkan kota kita bersama,”tukas Mor. (Team)