Pedagang Akui Ketegasan dan Perubahan Positif di Era Dirut Perumda Pasar Manado Lucky Senduk

Berita, Manado39 Dilihat

MANADO — Di lorong-lorong Pasar Pinasungkulan Karombasan, para pedagang merasakan denyut perubahan yang kian terasa sejak kepemimpinan Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Manado, Lucky Aldrin Senduk.

Penertiban, penataan, hingga pendekatan manajemen menjadi hal yang paling sering disebut para pedagang yang setiap hari mengais rezeki di pusat perdagangan terbesar di Kota Manado itu.

Di tengah kesibukan berjualan, para pedagang memberikan komentar mengenai gaya kepemimpinan Lucky Senduk, yang oleh banyak dari mereka dinilai tegas namun tetap humanis.

Denny Lukow, pedagang yang sudah 15 tahun menempati Pasar Pinasungkulan, tidak ragu menyebut Lucky Senduk sebagai sosok pimpinan yang tegas dan konsisten menjaga aturan.

“Lucky Senduk sosok pemimpin tegas. Tidak pandang bulu. Dia tidak melihat sisi pertemanan. Kalau salah, ya salah. Kalau benar, ya benar,” ujar Denny saat ditemui di kiosnya, Rabu (26/11/2025).

Menurutnya, kebijakan penertiban selama ini justru sangat membantu pedagang. Ia menilai penataan lapak saat ini jauh lebih tertib dibanding tahun-tahun sebelumnya, meskipun prosesnya tidaklah mudah.

“Penataan itu memang bukan hal mudah seperti membalik telapak tangan. Tapi kami pedagang merasakan pendekatan dari manajemen dan direksi Perumda Pasar Manado. Kerja semua sesuai aturan,” tambahnya.

Pedagang lainnya, Joy Bagania, menyampaikan hal senada. Baginya, ketegasan Lucky Senduk adalah hal yang positif, terutama dalam urusan parkir dan pengelolaan kawasan pasar.

“Lucky Senduk orangnya tertib dan tegas. Karena ketegasan itu, taknsedikit juga yang tidak menyukai gayanya. Tapi kalau menurut saya, bagus yang seperti itu,” ujarnya.

Joy mengakui masih ada tantangan, terutama soal pedagang liar atau yang belum memiliki kontrak. Kondisi itu, menurutnya, cukup mengganggu pedagang yang membayar kontrak resmi.

“Tempat jual kami pernah dipakai pedagang tanpa kontrak. Tapi kami juga memahami, semua orang berjual mencari nafkah.”

Meski begitu, Joy tak menampik bahwa kebijakan saat ini membuat pedagang lebih nyaman berjualan. Ia berharap langkah penertiban terus dipertahankan dan diperkuat.

Perubahan besar juga dirasakan Siti Matinati Malewo, pedagang Pasar Bersehati Manado, sekaligus koordinator sektor sembako. Baginya, penataan pasar saat ini merupakan lompatan besar dibanding kondisi bertahun-tahun sebelumnya.

“Dulu semrawut, sekarang sudah tertib. Kami pedagang dimudahkan, pengunjung juga lebih nyaman. Kalau dulu becek, sekarang bersih,” tuturnya.

Ia juga menilai Lucky Senduk sebagai sosok ramah dan humoris ketika turun langsung ke lapangan.

“Pak Dirut kalau turun ke pasar orangnya humoris dan baik, tapi tetap tegas.”

Siti mengenang betapa dulu area sembako bercampur dengan barito dan sayur-mayur sehingga menimbulkan bau tak sedap. Kini, menurutnya, kondisi tersebut jauh lebih baik. Namun ia menitipkan satu harapan besar: keamanan harus lebih ditingkatkan.

Dari ketiga pedagang ini, benang merah yang muncul jelas: ketegasan, penataan, dan komitmen manajemen menjadi hal yang paling diapresiasi. Meski masih terdapat tantangan. Pedagang liar, penataan di beberapa titik, hingga keamanan para pedagang merasa perubahan ke arah yang lebih tertib sudah terlihat jelas.

Kehadiran Lucky Aldrin Senduk sebagai nakhoda Perumda Pasar Manado dinilai memberi warna baru dalam pengelolaan pasar tradisional, sekaligus memberi harapan bagi pedagang untuk terus berjualan dalam lingkungan yang lebih rapi, aman, dan manusiawi.

Mereka berharap, perubahan ini tidak hanya menjadi momen singkat, tetapi terus berlanjut demi kenyamanan bersama, baik pedagang maupun pengunjung pasar.

Ditemui di ruang kerjanya, Dirut Perumda Pasar Manado Lucky Senduk, menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pembenahan internal meski menghadapi berbagai tekanan dari sejumlah pihak.

Menjelang hari-hari besar keagamaan dan akhir tahun, akan memperketat penataan pedagang di seluruh sektor Pasar.

Kebijakan ini diambil untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, dan kelancaran aktivitas jual-beli yang dipastikan meningkat tajam akibat lonjakan pedagang musiman.

Ia menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah pengendalian sejak awal Oktober untuk memastikan seluruh pedagang tertib dan tidak berjualan di area terlarang.

“Saat-saat seperti ini memang selalu membludak pedagang musiman yang akan datang. Karena itu kami tetap konsisten dengan aturan yang ada. Penataan pasar sudah jelas, untuk barito tetap di hanggar barito, daging tetap di sektor daging, ikan-ikan, sembako, sayuran, semua sudah dibagi sektornya masing-masing,” ujar Lucky Senduk.

Lucky menegaskan, upaya penertiban ini bertujuan agar pedagang terbiasa disiplin dan tidak ada yang beraktivitas di zona terlarang.

“Kegiatan ini sudah kami laksanakan sejak awal Oktober, supaya para pedagang sudah terbiasa bahwa tidak bisa berjualan di area terlarang. Seperti contoh, tempat parkir itu dikhususkan buat parkir kendaraan, roda dua maupun roda empat. Bukan tempat berjualan,” tegasnya.

Selain itu, aktivitas bongkar muat juga diatur ketat. Titik bongkar muat ditetapkan dengan jam operasional terbatas, yakni mulai pukul 03.00 hingga 06.00 Wita. Para pedagang bongkar muat juga secara tegas dilarang menjual eceran.

“Kami juga melarang pedagang bongkar muat untuk jual eceran. Karena kalau pedagang bongkar muat menjual eceran, itu akan merugikan pedagang-pedagang di dalam hanggar. Yang pasti harganya akan berbeda. Kasihan pedagang yang setiap hari berjualan dari pagi sampai malam,” jelasnya.

Lucky tidak menampik adanya dinamika dan penolakan dari sebagian pihak. Ia menyebut bahwa sumber kekisruhan justru kebanyakan berasal dari pedagang yang tidak terdaftar.

“Memang banyak dinamika yang kami lalui. Kebanyakan pedagang-pedagang yang malah tidak terdaftar sebagai nisha di Perumda Pasar, mereka yang ingin berjualan di sempadan tempat, mereka yang ingin berjualan tanpa adanya izin. Lalu dikembangkanlah isu-isu negatif seolah Perumda Pasar membiarkan pungli atau pilih kasih. Padahal semua itu ada aturannya,” ungkapnya.

Ia menegaskan, jika aturan tidak ditegakkan maka tujuan revitalisasi pasar akan sia-sia. “Contoh Pasar Bersehati yang sudah bagus. Kalau semua berjualan di jalan, semua berjualan di parkiran, itu kan membawa dampak negatif juga untuk Kota Manado. Maka kita menegakkan aturan yang ada,” katanya.

Perumda Pasar juga memastikan bahwa pedagang musiman tetap mendapat tempat berjualan, asalkan mengikuti prosedur.

“Untuk pedagang musiman, baik hari besar maupun tidak hari besar, kami tetap menyediakan tempat. Mereka tinggal melapor. Kami layani secara terbuka dan transparan. Tidak ada pilih-pilih kasih atau melarang orang untuk datang berusaha,” ujar Luky.

Pedagang yang melapor akan ditempatkan sesuai sektor komoditasnya. Ia menambahkan bahwa PD Pasar aktif mendorong kemandirian UMKM melalui kerja sama dengan perbankan untuk akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR).

Ia juga kembali menegaskan komitmen memberantas Pungutan Liar (Pungli).

“Dari bulan Oktober kami sudah sampaikan, silakan masyarakat yang menemukan pungli, silakan dilaporkan kepada kami dengan bukti-bukti. Dan kami akan memberi hadiah imbalan. Dan konsekuensinya, jika ada yang terbukti pungli, kami akan tindak dengan tegas,” tutup Lucky, seraya mengajak seluruh masyarakat dan pedagang untuk bekerja sama menjaga ketertiban pasar. (*)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Suara Rakyat di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *